Video Ulama di bogor “2 PNS Hebohkan puncak”.Sebuah kabar muncul di media masa bahwa warga bogor dan
sekitarnya dihebohkan dengan munculnya sebuah video ulama yang katanya kurang
berkenan dan layak layak untuk di tonton. Dengan munculnya video ulama di bogor
ini membuat warga gerah dan ada juga yang penasaran dengan isi video ulama di
bogor ini yang judul video 2 PNS hebohkan puncak.Namun pastinya hal seperti ini
tidak layaknya untuk disajikan apalagi anak dibawah umur. Dan berikut informasi
lebih lanjut mengenai video ulama di bogor.
Menurut pemberitaan liputan6 mengatakan bahwa Mantan Ketua
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi geram dengan munculnya
video ulama di bogor diduga diperankan tokoh agama di Bogor, Jawa Barat, SS dengan 2
perempuan. Ia menilai video 2 pns hebohkan puncak itu merupakan tindakan amoral. Perbuatan seperti
ini dapat mencoreng atas nama agama.
Video tokoh agama telah beredar selama sepekan ini di wilayah Kabupaten Bogor.
Peredaran video berawal dari daerah Cisarua, Puncak. Kasus itu membuat polisi turun tangan.
Kapolsek Cisarua Kompol Musimin mengatakan hingga saat ini kasus video ulama di
bogor itu masih dalam tahap penyelidikan.
Kalau anda lihat dari video tersebut berjudul video “2 PNS
hebohkan puncak” dan menurut penyelidikan menggunakan kamera handphone dengan kualitas pixel yang cukup
tinggi, karena hanya berdurasi 6 menit 36 detik, tapi menghabiskan memori 123
megabyte.
Di dalam video tersebut terdapat 1 pria yang diduga seorang
ulama tersebut dan juga terdapat 2 wanita yang juga ada dalam rekaman video 2
pns hebohkan bogor ini.
Sedangkan dari pihak kepolisian bogor sendiri mengatakan AKBP
Sonny Mulvianto mengatakan hingga kini, pihaknya terus menyelidiki kasus
tersebut. "Kami masih melakukan penyelidikan, dan masih mengumpulkan
bukti-bukti," katanya.
Pastinya anda sema penasaran dengan isi video ulama di bogor
“2 PNS hebohkan puncak “ ini. Namun demi
ketenangan dan menjaga moral bangsa Indonesia. Mari kita hentikan peredaran
video yang membuat resah warga di akhir akhir ini. Semoga anak anda tidak
melihatnya.
0 comments:
Post a Comment